Secara global, pabrikan yang mulai memproduksi mobil listrik yakni, Nissan dengan model Leaf, Mitsubishi MiEV, Honda Jazz EV dan masih banyak lagi pabrikan lainnya yang memiliki mobil listrik.
Di Indonesia sendiri, belakangan ini mulai bermunculan orang yang memproduksi mobil listrik, seperti Mobil listrik Ahmadi dan mobil listrik sport milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Itu membuktikan bahwa mobil listrik akan berkembang pesat di masa yang akan datang.
Namun, permasalahan yang masih menggantung yakni harga mobil listrik masih tergolong tinggi dibadingkan mobil berbahan bakar bensin. Mahalnya mobil listrik disebabkan ada beberapa komponennya yang mahal, seperti baterai.
Sebuah penelitian dari McKinsey & Co, memperkirakan bahwa harga baterai mobil listrik akan turun 70 persen dalam 10 tahun ke depan, tepatnya pada 2025 mendatang. Demikian dilansir Inautonews, Rabu (18/7/2012).
Saat ini harga baterai mobil listrik antara USD500 atau setara Rp4,717 ribu hingga USD600 atau setara Rp5,661 ribu per kilowatt dalam satu jamnya. Tapi dalam sepuluh tahun kedepan harga baterainya akan turun menjadi USD200 atau setara Rp1,887 ribu per kilowatt dalam satu jamnya.
(zwr)